Melupakanmu setulus yang kau mau

Sebagian waktuku tlah hilang,
ini benar benar menghilang…
Ntah di mana,tapi aku mencoba untuk tenang.. tenang,dan tenang ,sampai suatu saat dia datang..
Bukan sebagai bintang,yang menyentuh ku dengan begitu terang..
juga bukan sebagai bulan ,yang melihatku dengan sangat benderang…

dia hanya menyapa,tapi itu terlihat tak biasa.
Dan Aku juga mencoba menyapa dia, tapi itu yang tak ku bisa. Atau Mungkin belum ku coba.?
Aku bukan berjalan tanpa mata. Aku melihatnya ,sungguh aku melihatnya.
dia bukan hanya sekedar cerita. Dia nyata.dan dia ada..
Dan kini dia tiada.. benar,,,memang benar dia hanya menyapa. Tapi aku merasa,dia ada walau pun tiada.

Andai dia kembali ,aku ingin lahir seperti……
Seperti daun,yang berjatuhan di taman yang mencoba untuk menenangkan,
Andai dia kembali ,aku ingin lahir seperti ….
Seperti hujan yang mencoba mendamaikan walau melelahkan.
Andai dia kembali,aku ingin lahir seperti….
Seperti merpati yang selalu setia dan tak tergoyahkan.

Tapi seandainya dia tak akan pernah kembali?
Mungkin aku akan lahir seperti badai,yang mudah untuk melupakan.
Atau Mungkin juga aku akan lahir seperti penyair yang tetap mencintai walaupun di lupakan.

Apakah kata kata “kembali” terlalu jauh bagimu?Apakah raut wajahku terlalu mudah untuk dihapuskan olehmu? “Tersenyumlah” mungkin itu yang akan kau ucapkan.
Tapi tidak, aku tidak bisa.
semua telah hilang sesaat kau menghilang.
Namamu adalah senyuman , sentuhanmu adalah kenangan.
Dan bagaimana bisa aku terbiasa..

Tapi…terimakasih atas waktu yang begitu singkat..
Kau merubah perjalanan ku yang semestinya berat.
Aku tau di dalam hati ini namamu akan menjadi pekat,dan tambah pekat,
Kini jingga menggeser terang,

menuntunku untuk menyongsong rembulan yang berjanji akan datang…
Mungkin aku tak kan terluka karna tanpamu
Dan aku akan simpan buku ini setulus yang kau mau...

0 komentar:

Posting Komentar

 
Blogger Theme by [./Ugd-Cyber]
Creadits M4nusi4 Bi4s4 Te4m


[close]